Langkah Awal KKETUPAT, Keluarga Keturunan Pendiri Tanah Laut Satukan Gagasan

Kabarborneoraya.com :  Tanah laut Wacana pembentukan Kerukunan Keturunan Pendiri Tanah Laut (KKETUPAT) mengemuka seiring langkah awal yang dilakukan salah satu keturunan pendiri Tanah Laut, M Zahir Firdaus. Sebuah pertemuan santai telah digelar menjadi sinyal awal lahirnya forum resmi keluarga pendiri yang diharapkan berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah berjuluk Bumi Tuntung Pandang.

Menurut Firdaus, meski berlangsung sederhana, pertemuan ini dinilai strategis sebagai fondasi komunikasi dan konsolidasi awal antar-keturunan pendiri daerah. Dari Silaturahmi Menuju Organisasi Firdaus menyampaikan bahwa pertemuan awal ini tidak berhenti pada diskusi ringan semata. Ia menyebutkan telah disiapkan agenda lanjutan berupa silaturahmi yang lebih besar dengan melibatkan keluarga pendiri lainnya dalam waktu dekat. 

“Artinya dalam waktu dekat kita akan mengadakan semacam silaturahmi, semacam sharing untuk membentuk organisasi masyarakat KKETUPAT, Kerukunan Keluarga Pendiri Tanah Laut,” ungkap Firdaus dalam aplikasi pesan.

"Menurutnya,forum tersebut akan menjadi ruang berbagi gagasan, pengalaman, serta pandangan antar-keluarga pendiri guna merumuskan arah dan peran organisasi secara kolektif. Bukan Sekadar Paguyuban Firdaus menegaskan bahwa gagasan KKETUPAT tidak dimaksudkan sebagai paguyuban seremonial. Organisasi ini dirancang memiliki struktur dan legitimasi yang kuat agar mampu memberi dampak langsung bagi masyarakat. 

“Nanti ke depan akan kita legitimasikan berupa sebuah yayasan yang akan memberikan sumbangsih untuk pembangunan kerakyatan,” tambahnya Legitimasi dalam bentuk yayasan dinilai penting agar KKETUPAT dapat bergerak lebih luas dan berkelanjutan, terutama dalam program sosial, pendidikan, dan kegiatan pembangunan jangka panjang.Pembentukan KKETUPAT diharapkan menjadi wadah pemersatu keluarga pendiri Tanah Laut sekaligus sarana kontribusi konkret bagi masyarakat. 

Firdaus menilai bahwa ikatan historis keluarga pendiri dengan Tanah Laut harus diterjemahkan ke dalam aksi nyata yang dirasakan masyarakat luas. “Ke depan supaya kita ikut membangun banua,” tandasnya.Branda.co/red)

Posting Komentar

0 Komentar