Kabarborneoraya.com : Banjarmasin Perbaikan titian ambles di kawasan Kampung Hijau, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur, hampir rampung. Akses yang sempat terputus kini mulai bisa dilalui warga sejak.
Namun, meski tampak kokoh dan baru, titian tersebut belum bisa dilintasi pengendara roda dua. Pasalnya, ketinggian titian yang baru dibangun lebih tinggi dari sebelumnya, membuat motor kesulitan naik.
Menurut warga sekitar, kenaikan ketinggian itu justru atas permintaan mereka sendiri. Muhammad Efendi (58), salah seorang warga, mengatakan langkah itu diambil agar pondasi titian tak mudah turun di kemudian hari.
“Memang warga yang minta ditinggikan, khawatirnya nanti pondasinya turun,” katanya.
Namun, kondisi tersebut justru menimbulkan masalah baru. Sejumlah warga mengaku kerepotan karena motor tidak bisa melintasi titian.
Badri (35), warga lainnya, menuturkan bahwa perbedaan tinggi antara titian lama dan baru membuat kendaraan sulit naik. “Tingginya lebih dari sejengkal, mana bisa dilewati pakai motor,” katanya, mengeluhkan.
Menanggapi hal itu, pengawas lapangan proyek perbaikan titian Kampung Hijau, Muhammad Hasan, menjelaskan pekerjaan masih belum rampung sepenuhnya.
“Ini baru 90 persen, karena masih akan ada pengecoran di badan titian,” ucapnya.
Ia memastikan, keluhan warga soal akses motor sudah ditindaklanjuti. Timnya kini tengah menyambungkan bagian titian lama dan yang baru agar bisa dilalui semua jenis kendaraan.
“Kami lakukan penyambungan antara titian baru dan lama, supaya nanti motor bisa lewat,” kata Hasan.
Sebelumnya, Warga R.T 03 Kampung Hijau, Kelurahan Sungai Bilu, dikejutkan oleh ambruknya titian jalan. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WITA saat sebagian besar warga sedang beristirahat, pada Rabu (6/8/2025) petang.
Akibat kondisi ini, sekitar 15 rumah warga di Kampung Hijau, terisolasi atau terjebak tanpa akses. Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tapi aktivitas warga terganggu total karena jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur penghubung antar rumah di kawasan permukiman padat tersebut.
Ambruknya titian sepanjang hampir 80 meter ini berdampak langsung pada struktur anggaran yang sudah disiapkan. Pemko Banjarmasin melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pun mengatur ulang alokasi anggaran Rp2 miliar yang telah dialokasikan untuk perbaikan.. (KBRN/KBR)
0 Komentar